Liputan 45.Com, Tangerang – Makin bertambah penderitaan pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.
Pelanggan PDAM TKR No: K 131294. a/n Hari Purwanto di Perum Vila Balaraja Blok M6, No 8, RT.11/12, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang-Banten. Petugas pencatat meteran di rumah pelanggan sudah ngawur. Karena petugas mencatat meteran di rumah Hari Purwanto pemakian awal 2.851 kubik ke pemakian akhir 2.936 kubik.
Sementra yang tertera di meteran pada waktu pencatatan pemakaian akhir 2.885 kubig. Akibat ngaurnya petugas pencatat meteran tersebut megakibatkan jumlah pemakian pelanggan menjadi 85 kubik, dan pelanggan harus membayar sejumlah Rp. 1.392.450.00,-
“Sadis memang, Petugas PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Sudah air hampir enam bulan tidak lancar sekarang tagihan tinggi dan ngaur,” kata Hari Purwanto di rumahnya, Selasa (04/05/2021).
DitambahkanHari, Seharusnya PDAM TKR teliti karena pemakaian air yang tercatat di meteran saya sebelumnya 2.851 kubik s/d 2.885 kubik ini yang benar yang seharusnya saya bayar pemakian saya 34 kubik bukan 85 kubik.
” Istri saya terpaksa harus membayar tagihan pemakian bulan April 2021 yang ia bayar melalui Tokopedia pada tanggal 02 Mei 2021 sejumlah Rp. 1.392.450.00,- dengan jumlah pemakian air 85 kubik. Tapi yang sebenarnya pemakian ibu IDA adalah 34 kubik,” ujar Hari.
Menurut IDA , istri dari Hari Purwanto menyayangkan Pimpinan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang sudah lalai. “Pertama sudah enam bulan terakhir ini suplay air dari PDAM TKR ke Vila Balaraja tidak Lancar, sekarang pencatan meteran senaknya saja main tembak aja yang mengakibatkan saya harus bayar mahal, sementara saya tidak memakai air sebanyak itu,” kata Ida.
Ida berencana akan meminta bantuan kepada Pengacara untuk menggugat perbuatan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Untuk melakukan gugatan. (RE)
