Proyek Betonisasi Di Wilayah Kelurahan Sukatani Di Soal.

31/08/2022 14:56
Array
banner-single

Liputan45.com Tangerang,
Sebagai tolok ukur ketebalan pekerjaan betonisasi yang paling mudah di ketahui dengan cara melihat material cor beton harus sejajar dengan tinggi bagestin. Hal tersebut dikatakan Ketua LSM AJB, Rustam Efendi, SH.MH. “bila material cor beton dibawah bagestin, diduga kuat mengurangi anggaran alias korupsi” kata Rustam.

“Dengan pengurangan volume, selain ketebalan betonisasi berkurang, kualitas jalan yang dibangun sangat rendah. Akibatnya hasil finishing jalan akan retak retak dan belah. Sehingga nantinya jalan cepat rusak” kata Rustam menjelaskan.

Pantauan wartawan liputan45.com di lokasi kegiatan betonisasi kampung cambai RT 03 RW 05 Desa / Kelurahan Sukatani Kecamatan Rajeg, dengan anggaran Rp 148 juta lebih, wartawan menemukan dugaan material adukan beton berada di bawah papan bagestin.

“Sudah semestinya material adukan beton di tuang dan saat di gosok ketebalannya sejajar dengan bagestin” kata Rustam lagi.

Lebih parahnya material adukan cor beton diduga kuat mencapai 5 centi meter di bawah permukaan bagestin.

Terkait ketebalan jalan beton yang ketebalannya di bawah bagestin tersebut, Herman mengatakan bahwa hal tersebut di karenakan “off rit” kata herman melalui pesan singkat.

Menurut Saniman Ketua Forum Rajeg Bersatu, “seharusnya dari awal sampai akhir pengerjaan jalan beton tersebut, ketebalannya mengacu pada permukaan bagestin. Rata dengan bagestin. Bukan dibawah bagestin” kata Saniman

Pantauan wartawan liputan45.com, dilokasi mendapatkan. Material adukan cor betonisasi yang batas ketebalannya di bawah permukaan papan bagestin dengan jarak cukup jauh dari titik akhir jalan yang dikerjakan.

Melalui telepon sesularnya, Saniman ketua Forum Rajeg Bersatu kepada wartawan Liputan45.com mengatakan, ketebalan jalan yang di cor dapat di lihat pada ketinggian bagestin. Bila material cor beton di bawah bagestin di duga kuat mengurangi volume. Hal tersebut sangat berpengaruh pada kualitas jalan yang di bangun.

“permasalahan pembangunan jalan Kampung Cambai RT 03 RW 05 yang di duga kuat mengurangi volume. Dalam waktu dekat akan saya laporkan” tegas Saniman.

Masih dalam pantauan wartawan di lokasi, di duga kuat pekerjaan jalan di Kampung Cambai RT 03 RW 05 Desa / Kel. Sukatani Kecamatan Rajeg, dalam pelaksanaannya mengurangi agregat sebagai landasan pondasi bawah (LPB) sebelum di cor.

“Padahal LPB itu sebagai penyeimbang material cor betonisasi” kata Saniman.

Bukan itu saja, di beberapa titik telah di berikan tanda panah yang di duga sebagai tanda yang nantinya untuk melakukan cek coring oleh instansi terkait.

Menurut warga sekitar, tanda panah tersebut di buat oleh pekerjanya. “tanda panah itu di buat sama yang kerja” kata warga yang enggan di tuliskan namanya.

Dalam hal dugaan pembuatan titik lokasi untuk cek corring, ketua FRB, Saniman mengatakan “pihak dinas atau instansi terkait harus tegas, jangan mau terkecoh dan jangan mau melakukan pengecekan pada lokasi yang di tunjukan oleh pihak kontraktor. Pihak dinas atau instansi terkait bila melakukan pengecekan corring harus secara profesional” kata Saniman dikantor FRB. (Abi)

Rekomendasi Anda

BANNER-ATAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terkini Lainnya