liputan45Com TANGERANG — Anggota MPR RI Dapil III Banten Ananta Wahana mengajak pelajar SMKN 5 Kabupaten Tangerang untuk terus menjadi perekat persatuan bangsa.
Ananta menyampaikan hal itu usai menjadi narasumber sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama pelajar, mahasiswa dan wartawan di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang, Rabu 6 Maret 2024.
“Sebagai generasi penerus bangsa. Pelajar memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara yang maju sebagaimana amanat Undang-Undang 1945 dan Pancasila,” katanya di hadapan pelajar SMKN 5 Kabupaten Tangerang.
Dalam sejarah Indonesia, pelajar memiliki peran penting dalam perumusan dasar bangsa Indonesia. Di masa kini, kaum pelajar memiliki andil yang sangat besar untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini.
Pemersatu bangsa yang harus terus dirawat, lanjutnya, adalah Pancasila. Karena itu, pada kesempatan sosialisasi tersebut, Ananta merasa sangat berbahagia karena dapat menyampaikan sekaligus memberi pengetahuan kepada pelajar akan pentingnya Pancasila yang digagas dan digali oleh Ir. Soekarno.
“Pancasila sebagai ideologi berbangsa, bernegara dan bermasyarakat harus terus ditanamkan kepada semua rakyat Indonesia. Bangsa ini memiliki harapan kepada kaum pelajar dalam menjaga warisan yang paling berharga bangsa ini yakni Pancasila,” katanya.
Narasumber lainnya yaitu sosok milenial yang aktif menyosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kepada kalangan muda, Abraham Garuda Laksono.
Abraham merupakan Direktur Karang Tumaritis Institut yang sangat antusias mengajak kaum milenial khususnya, untuk tidak pernah melupakan akar sejarah bangsa, terkhusus nilai-nilai Pancasila.
“Kebanyakan anak anak muda banyak yang tahu Pancasila tapi tidak kenal. Mengutip bahasa bung Karno Pancasila adalah ideologi. Pancasila memiliki pengaruh kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini,” katanya.
Ia menyampaikan peran nyata kekuatan Pancasila untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia sudah dibekali sebuah alat yakni Pancasila, yang bisa digunakan untuk menghadapi pengaruh budaya luar.
“Kita harus menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup kita. Jangan menerima pesan secara mentah mentah, harus kritis jangan menerima informasi hoax, harus tetap mengamalkan cita-cita Pancasila,” pungkasnya. (Dag)