Liputan45 Com Tigaraksa—Kejadian ambruknya atap rumah milik keluarga Lukman Hakim (37 thn) warga Kp. Pabuaran Asem RT. 01/02 Desa Pete Kecamatan Tigaraksa hari Senin lalu (26/12/2022) akibat hujan deras dan lapuknya kayu penyangga atap sehingga tak kuat ambruk itu nampaknya memicu rasa solidaritas warga sekitar dan aktifis Tigaraksa untuk bergerak bersama membantu perbaikan rumah tersebut.
Lukman Nurhakim yang saat menganggur suami dari Samsiah (30 thn) memiliki 3 putera saat kemarin (30/12) dikunjungi aktifis sosial bersama TKSK Moh. Rizal, S.Ip yang membawa bantuan sembako dari Dinas Sosial Kabupaten Tangerang menceritakan kejadian beberapa waktu bermula saat Senin sore sekitar pukul 15.00 hujan cukup deras sampai pukul 17.00 tembok rumah belakangnya roboh dan disertai atap yang ambruk tak bisa ditahan.
“Alhamdulillah saat kejadian kami sudah menghindar dari dalam rumah keluar dan selamat tidak tertimpa, cuma ya semua barang-barang didalam ada yang rusak dan sy ucapkan banyak terima kasih kepada warga tetangga yang spontan cepat bantu evakuasi barang-barangnya,” ungkap Lukman yang mengaku bingung biaya untuk perbaikan rumahnya yang kerusakannya mencapai 75% itu.
Informasi ambruknya rumah Lukman saat itu juga langsung diterima Pemerintah Desa Pete dan sigap cepat Kepala Desa Andi Sahlani memerintahkan jajarannya untuk datang dan bergerak bersama warga melakukan gotong royong membersihkan rumah tersebut termasuk memisahkan kayu-kayu sehingga tak membahayakan
“Kami langsung bergerak cepat hari itu juga perangkat desa dimotori Jaro setempat gotong royong bersihkan puing-puing atap yang ambruk itu. Laporan juga langsung kami lakukan kepada pihak terkait,” ungkap Kades Andi Sahlani melalui media WA seraya mengirimkan foto Vidio warga sekitar dengan RT/RW Jaronya yang sedang bekerja di rumah itu.
Musibah ambruknya atap rumah Lukman warga Desa Pete itu juga memicu rasa keprihatinan sejumlah aktifis sosial di Kecamatan Tigaraksa termasuk M. Yunus yang dikenal intens bergerak dibidang program bedah rumah, ia mengaku saat menerima informasi kejadian tersebut langsung komunikasi dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan Dinas Perumahan Permukiman Kabupaten Tangerang namun sayangnya karena akhir tahun maka alokasi anggaran sudah tidak ada sehingga tak bisa didorong saat ini.
“Karena tak bisa dialokasikan anggaran bedah rumah dari Pemda maka kami inisiatif bersama pihak desa untuk swadaya saja gotong royong dan cari donatur, Alhamdulillah kemarin ada pejabat yang tergerak membantu bahan material senilai 5 jt, semoga saja masih ada lagi yang ikhlas bantu,” ungkap M. Yunus.
Dia juga menyatakan apresiasi kepada pihak Pemerintah Desa Pete dibawah kepemimpinan Kades Andi Sahlani yang sigap siap membantu maksimal termasuk menghimpun untuk biaya upah kerja pengerjaan perbaikan rumah itu sehingga saat bahan material datang langsung dipasang walau belum bisa tuntas karena bahannya masih kurang.
“Semoga masih ada donatur yang mau membantu dana atau bahan material lagi, karena keluarga tersebut secara ekonomi tak mampu memperbaiki sendiri. Dan kita berharap perbaikan ini sampai atapnya bisa selesai saja sehingga rumah bisa dihuni kembali,” ujar M. Yunus.
Sementara itu Ahmad Hidayat, SE salah satu ASN Kecamatan Tigaraksa yang juga instens bergerak dibidang sosial melalui Yayasan Tangerang Sejahtera mengatakan siap memantau pengerjaan perbaikan rumah tersebut sampai selesai disamping ia juga sudah koordinasi dengan pihak dinas terkait yaitu Dinas Sosial dan BPBD untuk membantu sesuai tupoksinya.
“Alhamdulilah dari Dinsos sudah ada bantuan sembako tinggal dari BPBD mungkin pekan depan, untuk perbaikan rumahnya kemarin sudah dimulai dan TKSK Moh Rizal juga sy udah minta memonitor langsung,” ujar Ahmad Hidayat serius. (Dag )