Liputan45.com | Kabupaten Tangerang, – Ramainya pemberitaan dugaan penyimpangan sexsual yang telah menyodomi santri yang dilakukan oleh Oknum Ustadz N didalam lingkungan PONPES AS-SALIM terhadap anak murid laki-laki yang masih di bawah umur, yang berlokasi di Kp. Ampel Desa Gembong Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang-Banten. Selasa 3/10/2023.
Saat awak Media menyambangi PONPES AS-SALIM untuk menggali informasi lebih lanjut terkait pemberitaan yang beredar luas tentang perbuatan oknum Ustadz N yang tidak terpuji dan tergolong biadab dengan menyodomi anak laki-laki dibawah umur di lingkungan PONPES AS-SALIM.
Awak media bertemu pimpinan Pondok Pesantren As-Salim, kyai Haji Mahpud, beliau menyampaikan kronologis kejadiannya, “pada bulan September banyak anak anak yg sakit dan oleh team kesehatan di sarankan untuk pulang dari anak anak yang pulang waktunya bervariatif ada yang lima hari ada yang seminggu bahkan ada yang sampai dua minggu, di antara anak yang sakit itu sudah ada yang sembuh dan pulang lagi ke pesantren tapi di sini ada keanehan yang tadinya anak tersebut masuk biasa aja, tapi anak ini menangis ketika mau masuk ke pesantren lagi akhirnya pihak pondok mencoba membujuk anak tersebut sampai malam, sampai sampai ibunya di suruh berpura pura ikut menginap di pesantren tersebut”, ungkap kiyai.
Lanjut kiyai Mahpud “Setelah ibunya pulang, Senin pagi (17/9/2023), para Guru mencoba untuk menanyakan ke anak ini, akhirnya di dapat lah kesimpulan bahwa santri ini melihat celana temannya lagi di buka oleh oknum guru yang diduga pelaku jadi anak ini ketakutan, kemudian pada hari Rabu,20/9/2023, saya sebagai pimpinan Pondok Pesantren As-Salim memanggil oknum guru tersebut untuk menanyakan perihal kejadian yang menimpa anak santrinya, oknum guru tersebut mengakui perbuatannya, dan hari itu juga saya memutuskan untuk memecatnya sebagai guru di PonPes As-Salim”, tandasnya lagi.
Untuk oknum guru tersebut sudah di laporkan oleh pihak korban kepada pihak berwajib dan sedang di proses, untuk korban yang sudah melaporkan ke pada pihak PonPes As-Salim sebanyak 3 orang”, pungkasnya.
Ketika di tanya oleh awak media mengenai harapan nya setelah kejadian ini, Kyai Haji mahpud berharap agar tidak ada lagi kejadian seperti ini, apalagi sekarang udah ada pembinaan dari perlindungan anak dan pressure juga bagi guru-guru agar lebih selektif dan lebih ketat dalam pengawasan di lingkungan PonPes As-Salim. (Red)