Hotmix Jalan Garuda Perumahan Sindang Panon Regensi Di Duga tidak sesuai Spek Alias Asal-Asalan.

14/08/2023 17:29
Array
banner-single

 

Tangerang, Liputan45.com-Elemen masyarakat Kabupaten tangerang nampaknya gerah dengan kinerja Dinas DBMSDA setempat. Dimana kondisi pelaksanaan sejumlah kegiatan pembangunan infrastruktur Hotmix jauh dari RAB dibiarkan

Seperti pelaksanaan pembangunan Hotmix Jalan Garuda sindan panon Regensi Rt 05/05 Desa sindang panon kecamatan sindang jaya “POKIR”Pokok Pikiran Rakyat “GRINDRA” Kab tangerang pagu anggran Rp.99,550,000.00,.Juta ,diduga dikerjakan asal-asalan.

“Kami minta Dinas DBMSD kabupaten tangerang untuk lebih efektif, efisien dan cermat dalam pelaksanaan proses serah terima sementara pekerjaan atau kerap disebut PHO (Provisional Hand Over),” ujar wahyudin , pemerhati sosial, Senin 14 agustus 2023

Wahyudin meminta PUPR bekerja secara profesional dalam penilaian kinerja rekanan terhadap proyek-proyek pemerintah daerah. Seperti kegiatan hotmix jalan garuda perumahan sindang panon Regensi kecamatan sindang jaya , Wahyudin meminta stakeholder terkait untuk hati-hati dalam penilaian hasil kerja. Jika tidak, maka sama saja dengan menghambur-hamburkan uang negara dengan tidak bijak.

“Saya rasa pekerjaan hotmix jalan garuda sindang panon regensi Kecamatan sindang jaya tidak layak diterima, atau PHO. Karena, dalam proses pelaksanaannya kegiatan terindikasi sudah menyimpang dari ketentuan umum tekhnis konstruksi. Apalagi spesifikasi konstruksi,” kata dia.

Untuk itu, , kegiatan jalan hotmix tersebut cukup hanya dibayar sesuai dengan prestasi rekanan di lapangan. Artinya pembayaran oleh pemerintah daerah cukup sesuai dengan hasil kinerja.

“Struktur bangunan jalan itu rapuh. Mau diperbaiki atau pemeliharaan bagaimana pun akan percuma. Karena saya menduga struktur bangunan atau pondasi dari bangunan jalan itu dilaksanakan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konstruksi yang berlaku secara umum. Menurut saya idealnya konstruksi seperti itu dilakukan gelar pembangunan ulang,” ujarnya.

Selain meminta DBMSDA proporsional dalam penilaian prestasi pekerjaan, Wahyudin juga berharap DBMSDA menciptakan iklim dunia usaha konstruksi yang kompetitif. Yakni dengan membuat catatan rekam jejak rekanan..

“Idealnya, DBMSDA memiliki file data terhadap rekam jejak rekanan dalam melaksanakan kegiatan pemerintah daerah. Dengan begitu, plus-minus rekanan yang biasanya tergabung di masing-masing asosiasi bisa menjadi pertimbangan DBMSDA kedepannya dalam pelaksanaan pembangunan. Selain bisa menjadi fungsi pembinaan, iklim persaingan antar rekanan menjadi sehat dan kompetitif. Meski rekanan itu adalah anak dari mantan kepala daerah,DBMSDA harus berani tegas,” tukasnya.

Dari pantauan di lapangan, kegiatan tersebu awalnya bahu jalan beton di lapis hotmix Di sejumlah titik terlihat aspal hotmix yang sudah terlihat retak dan tambalan dengan kualitas aspal terbilang cukup tipis. terlihat kualitas kegiatan bisa dibilang cukup buruk. Ketebalan aspal hotmix pun diperkirakan hanya 1CM. Yang seharusnya 3CM

Warga sekitar perumahan residen (50) yang tidak mau di sebut namanya” L” mengungkapkan kegiatan tersebut dilaksanakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Diungkapkan dia, seharusnya sesuai dengan spesifikasi umumnya peningkatan jalan melalui proses pengerasan jalan (Onderlaagh) latasir atau lapen, baru kemudian Hotmix. Namun yang kami lihat pembangunan hotmik yang di laksanakan berbeda. Skerining atau agregat yang di ampar di badan jalan hanya digunakan untuk menutup lubang jalan rusak, tidak secara merata ,awalnya jalan beton kemudian di bangun hotmix,yang eneh nya lagi hotmix yang di gelar di badan jalan sangat tipis.sampai saat ini pihak pihak terkait belum bisa di kompirmasi(bang rum)

Rekomendasi Anda

BANNER-ATAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terkini Lainnya