Liputan45 Com Kabupaten Tangerang, “Memalukan” kata Ketua LSM AJB, Rustam Efendi, SH saat melihat foto dan video pembangunan jalan yang baru selesai di kerjakan tapi sudah retak retak.
“Ini jelas ada unsur dugaan pengurangan volume. Dari pembuatan lubang untuk pemasangan bagestin, jelas untuk mengurangi ketebalan dan pengurangan ketebalan adalah mengurangi volume” kata Rustam Ketua LSM AJB ber api api.
“Saya akan segera menindak lanjuti dugaan kecurangan tersebut, karena ini dapat memperkaya diri dan atau kelompok. Ini patut diduga Korupsi” kata Rustam lagi.
Terkait dugaan jalan yang baru selesai di kerjakan tapi sudah banyak yang retak retak, sampai berita ini ditayangkan pihak Kecamatan Pasar Kemis dalam hal ini Camat belum bisa di hubungi.
Proyek pembangunan jalan di Perumahan Taman Walet Blok WRB RT 05 RW 15 Kelurahan Sindang Sari Kecamatan Pasar Kemis yang di laksanakan pada tanggal 11 Maret 2023 di duga betonisasi yang di gunakan tidak sesuai aturan dan terkesan ada unsur pengurangan volume.
Hal tersebut dikarenakan sebelum pemasangan bagestin, lokasi tempat pemasangan bagestin di gali lubang terlebih dahulu. Setelah lubang untuk meletakan/memasang bagestin selesai di buat, kemudian bagestin di pasang dan terlihat jelas sebagian bagestin terpendam.
Bukan itu saja, bagestin yang di pergunakan diduga kuat telah di pakai berulang kali alias bekas pakai karena bagestin yang di pergunakan terbuat dari besi, bukan kayu papan bagestin.
“Untuk papan kayu bagestin sudah ada anggarannya, dengan menggunakan bagestin dari plat logam/besi, jelas ini diduga tidak sesuai aturan dalam rencana anggaran biaya” kata Rustam.
Di lokasi kegiatan saat pekerjaan betonisasi dilaksanakan diduga tidak ada papan informasi proyek.
Papan informasi proyek sudah ada dalam anggaran dan harus di pasang saat proyek mulai dikerjakan. Agar masyarakat mengetahui segala sesuatunya tentang proyek tersebut” tambah Rustam.
“Bila masyarakat melihat ukuran ketebalan pekerjaan jalan dengan betonisasi, ukuran ketebalannya adalah ketinggian bagestin.
Tapi karena sebagian badan bagestin duduga di pendam, hasil akhir ketebalan jalan betonisasi tidak sesuai dengan tinggi bagestin” kata Rustam Efendi, SH. menjelaskan. (ABI)