liputan45 Com Kabupaten Tangerang — Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang saat ini tengah berupaya menangani permasalahan sampah yang ada dengan pendekatan mulai dari hulu ke hilir dengan metode terkini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan, pengangan sampah dari hulu melalui reduksi dan pemilahan sampah.
Melalui pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diharapkan masyarakat berperan aktif mengurangi dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.
“Di dunia pendidikan, ada program Kurangi Sampah Sekolah Kita (KURASAKI) untuk anak usia sekolah dasar dan menengah pertama. Selain itu, kami berusaha mengoptimalkan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) sehingga dari TPS3R sudah zero waste (nol sampah) sudah tidak ada lagi pengiriman residu sampah ke TPA Jatiwaringin,” katanya, Rabu, 31 Juli 2024.
“Sementara di hilir, di TPA kami akan lakukan penguatan dengan peremajaan alat berat, menginstal alat timbang truk agar kapasitas TPA terpantau dan terukur, selajutnya kita akan tingkatkan kapasitas TPA Jatiwaringin dengan operasional kan alat hoar,” imbuhnya.
Untuk diketahui, mesin hoar adalah mesin yang mampu memisahkan sampah plastik lama dengan tanah, kapasitas mesin ini dapat mengolah lima ton material sampah per jam.
“Insyaallah DLHK akan membeli dua unit Hoar tahun ini jika dioperasikan delapan jam sehari alat ini bisa mengelola 80 ton sampah lama per hari atau atau 2.400 ton per bulan sehingga dapat meningkatkan kapasitas TPA Jatiwaringin,” klaimnya.
Plastik yang terkumpul, kata dia, akan diolah menjadi batako, genteng roaster dan lain-lain, sedangkan tanahnya bisa untuk kompos atau yang diatas 10 tahun sudah sesuai baku mutunya untuk lahan urugan yang dapat dikerjasamakan dengan pengembang (developer) perumahan agar sehingga tidak perlu melakukan penggalian tanah untuk mengurug lahan, cukup menggunakan dari TPA Jatiwaringin.
“Tentunya dibutuhkan kerja sama dengan semua elemen masyarakat, penanganan permasalahan sampah tidak ada yang instan, karena butuh proses dan perjuangan,” pungkasnya. (Dag)