Liputan45 com.Tangerang Beredar di beberapa media onlen berita terkait makmur napitupulu selaku kepala divisi litbang mantan yang sudah di pecat, serta mempunyai komplotan pemeras, wartawan bodrek, sungguh sangat disesalkan. Dimana produk jurnalistik yang dimuat oleh beberapa media online sungguh sangat jauh dari panduan umum jurnalistik. Media seharusnya memuat berita yang berimbang jangan sepihak.ujarmakmur
Sehubungan dengan marak pemberitaan hox tersebut liputan45 mengivestigasi keabsahan legalitas makmur napitupulu dilembaga gabungan wartawan Indonesia melalui website resmi GWI.ternyata di halaman tersebut nama makmur masih tercantum.
Lanjut Makmur napitupulu yang menjadi objek dari pemberitaan beberapa media online tersebut mengatakan. Semua ini berawal dari tertangkap nya 2 oknum wartawan yang diduga melakukan pemerasan.
Beberapa teman wartawan meminta keterangan saya terkait kejadian itu .apakah saya salah memberi tanggapan tentang penangkapan wartawan dan honorer salah satu Dinas di lingkup pemda Tangerang
Sebagai sosial control wajar memberikan kritik kepada seluruh instansi baik itu kepolisian .TNI.serta pegawai negeri sipil karena semua itu mendapat gaji dari hasil keringat rakyat yang dikumpulkan dari pajak.dan hubungan saudara makmur napitupulu mengungkapkan keritik terhadap penegak hukum.kenapa hanya terkesan wartawan dan honorer saja yang di tangkap dan pelaku penyuap nya tidak di tangkap juga ujar makmur.
Jika wartawan sejati tidak pernah mengatakan sesama wartawan bodrek
setiap penulisan berita wartawan wajib diminta untuk independen berusaha profesional apalagi tidak ada kroscek
Untuk ketiga media tersebut saya harap untuk melakukan permintaan maaf .namun jika merasa karya jurnalistik sudah benar mari kita ketemu di jalur hukum .ungkap makmur napitupulu
Sampai berita ini diturunkan redaksi yang dimaksud makmur belumbisa dimintak keterangan nya.(Rumaidi)