Siapa Bilang Banyak Uang Pasti Bahagia? Pakar Berpendapat Lain

29/03/2021 00:36
banner-single

Jakarta – Menurut penelitian yang diterbitkan Asosiasi Psikologi Amerika (APA), semakin banyak orang menghasilkan uang ternyata tidak menjamin akan lebih berempati atau peka terhadap keadaan sekitar. Dalam survei terhadap lebih dari 1,6 juta orang dari 162 negara, para peneliti dari Singapura dan Amerika Serikat menyimpulkan mereka yang berpenghasilan lebih tinggi cenderung lebih percaya diri dibanding yang berpenghasilan rendah. Namun, yang berpenghasilan lebih tinggi tidak semuanya memiliki empati yang sama.

“Memiliki lebih banyak uang tidak selalu membuat orang lebih berbelas kasih dan bersyukur, dan kekayaan yang lebih besar mungkin tidak berkontribusi untuk membangun masyarakat yang lebih peduli dan toleran,” ujar pemimpin peneliti Eddie Tong, profesor psikologi di Universitas Nasional Singapura, seperti dikutip Entrepreneur.

Laporan ini lebih lanjut mengungkapkan orang yang berpenghasilan tinggi sering kali memiliki emosi yang lebih positif, seperti harga diri dan tekad. Sebaliknya, yang berpenghasilan rendah mengalami emosi yang didominasi oleh kesedihan hingga rasa malu.

Memiliki lebih banyak uang tampaknya berdampak positif pada kesejahteraan emosional seseorang, tetapi tidak ada hubungan yang konsisten antara tingkat pendapatan dan bagaimana perasaan orang tentang satu sama lain. Profesor itu juga menambahkan temuan timnya bersifat korelasional sehingga sulit membuktikan apakah pendapatan yang lebih tinggi benar-benar mengarah pada emosi positif atau hanya ada hubungan di antara keduanya.

“Kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan rata-rata orang dan meningkatkan ekonomi dapat berkontribusi pada kesejahteraan emosional individu,” jelasnya.

 

sumber: https://gaya.tempo.co/read/1441675/siapa-bilang-banyak-uang-pasti-bahagia-pakar-berpendapat-lain/full&view=ok

Rekomendasi Anda

BANNER-ATAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Terkini Lainnya